Tugas fisika

Selasa, 01 Maret 2011
Pemantulan cahaya terjadi dikarenakan cahaya tidak bisa melewati suatu benda, artinya sebab dari suatu benda itu dapat dilihat oleh mata karena cahaya yang menuju suatu benda tersebut sebagian atau seluruhnya dipantulkan kemata kita. Benda yang dapat memantulkan cahaya dengan sempurna adalah kaca yang dilapisi oleh malgama perak.
Pada pemantulan cahaya ini ada suatu keteraturan yang sifatnya alami dan terus berlaku pada semua pemantulan pada suatu benda. Suatu keteraturan ini yang dinamakan hukum alam. hukum ini ditemukan oleh Snell oleh sebab itu disebut hukum Snellius. Hukum Snellius tentang pemantulan ada dua macam, pertama semua sinar yang jatuh pada suatu bidang benda pantul, sinar pantulnya dan garis yang tegak lurus terhadap bidang pantulnya terletak pada satu titik pada bidang datar tersebut. Kedua, sudut yang terbentuk antara sinar datang dan garis normalnya sama dengan sudut yang terbentuk antara garis normal dan sinar pantulnya.
Suatu benda tidak semua memiliki permukaan yang datar. Ada yang permukaannya tidak teratur.hukum snellius ini juga berlaku pada suatu benda yang permukaannya tidak teratur. Pada benda yang permukaannya tidak teratur ini, garis normal tiap bidang tidak sejajar, jadi pemantulan tiap bagian dari permukaannya tidak sama. Sehingga pemantulan pada bidang yang tidak teratur ini disebut dengan pemantulan baur.sedangkan pemantulan pada bidang datar disebut pemantulan teratur.
Pada pemantulan cermin cekung dan cermin cembung juga berlaku hukum snellius. Pada kedua cermin ini garis normalnya bertemu pada suatu titik yang disebut titik pusat kelengkungan cermin. Jarak titik ini dengan permukaan cermin tidak lain adalah jari-jari dari bola cermin. Seandaiya cermin tersebut dibuat berbentuk bola, maka garis normalnya bertemu pada satu titik menyebabkan,pada cermin cekung, sinar pantulnya terfokus juga pada satu titik, titik ini disebut dengan titik fokus yang secara alami jarak titik ini adalah setengah dari jari-jari pusat kelengkungan cermin. Sedangkan pada cermin cembung, sinar disebarkan secara teratur dari suatu titik yang juga jaraknya setengah dari pusat kelengkungan cermin. Subhanallah Maha besar Allah yang menciptakan alalm ini dengan ketaraturan-keteraturannya
Rapidshare Search Engine
Pemantulan pada cermin cekung digambarkan dengan garis-garis yang menunjukkan bagaimana pola datangnya sinar dan pola pemantulan sinar setelah melewati cermin. Dalam kenyataannya pola datangnya sinar menuju ke cermin sangat bervariatif ada yang datang tegak lurus cermin, membentuk sudut 100 dari permukaan cermin dan bisa sangat variatif datang dengan susut antara 00 sampai 1800 terhadap permukaan cermin. Untuk mengidealkan penggambaran sinar-sinar yang teratur dari suatu sumber cahaya menuju ke cermin maka dibuatlah tiga sinar istimewa. Sinar istimewa ini dibuat hanya untuk memudahkan untuk memahami bagaimana suatu proses jalannya sinar ketika melewati suatu cermin. Ketiga sinar istimewa ini adalah pertama, pola sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama cermin (garis yang di buat ditengah-tengah cermin dan tepat memotong titik dibagian tengah cermin atau titik vertex) dipantulkan melalui titik fokus cermin. Kedua, sinar yang menuju cermin melewati titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. Dan ketiga, sinar datang dari titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan segaris dengan sinar datangnya.
Untuk menunjukkan posisi-posisi benda pada sumbu utama cermin, maka sumbu utama dibagi menjadi ruang-ruang yang disekati oleh titik-titik seperti titik vertex, titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin. daerah yang ada dibelakang cermin sampai disekati titik vertex disebut ruang IV, daerah antara titik vertex dengan titik fokus disebut ruang I, daerah antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan cermin disebut ruang II, dan terakhir daerah antara titik pusat kelengkungan cermin dan disekati sampai tak terhingga disebut ruang III. Pada ruang-ruang ini bisa ditempati benda atau bayangan. Jika saya mendefinisikan benda disini adalah obyek yang harus dipantulkan terhadap suatu cermin cekung A misalnya, maka tidak mungkin ada benda yang bisa ditempatkan pada ruang IV agar dapat dipantulkan oleh cermin cekung A tersebut.
http://smpn1sukodono-lmj.sch.id/in/component/content/article/50-pemantulan-cahaya.html



GALAKSI BIMASAKTI

Sabtu, 19 Februari 2011
Terdapat banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way. Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.
Galaksi Bimasakti dilihat dari Bumi (Sumber: eso.org)
Galaksi Bimasakti dilihat dari Bumi (Sumber: eso.org)
Galaksi adalah tempat berkumpulnya bintang-bintang di alam semesta. Hampir tidak ditemukan adanya bintang yang berkelana sendiri di ruang antar galaksi. Dan Matahari termasuk di antara 200 milyar bintang di Galaksi Bimasakti (disingkat dengan Galaksi). Dengan asumsi bahwa rata-rata massa bintang di Galaksi adalah sebesar massa Matahari, maka massa Galaksi dapat mencapai 2 x 10^11 massa Matahari (massa Matahari adalah 2 x 10^30 kg).
Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.
Gambaran Galaksi Bimasakti Terbaru
Gambaran Galaksi Bimasakti terbaru (Sumber: NASA/JPL-Caltech)
Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).
Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari Galaksi kita.
Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).
Di bagian piringan terdapat bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang (lihat gambar di bawah).
Bimasakti dalam infra merah dekat
Galaksi Bimasakti dalam panjang gelombang infra merah dekat (Sumber: NASA-LAMBDA)
Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.
Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun jangan terlalu khawatir karena peristiwa tersebut tidak akan terjadi hingga 2 milyar tahun lagi.


Galaksi

Minggu, 06 Februari 2011
Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Tabrakan dahsyat yang diperkirakan terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler di langit. Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda. Sejak ditemukan, para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar mendekati galaksi Bimasakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut Bimasakti atau masih bergerak ke arahnya. Sejauh ini, para peneliti hanya mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya. Satu-satunya cara melihtanya adlah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio. Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Dari kepala ke ujung ekornya cukup untuk menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di Virginia Barat, AS, menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bimasakti. Bahkan, seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas baru-baru ini, gaya dorongnya telah menyentuh kabut Bimasakti. "Jika tabrakan terjadi, hal tersebut akan memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang raksasa yang terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova yang memancarkan cahaya menyilaukan," ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix Lockman, dari NRAO. Sebab, Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar 2.500 tahun cahaya. Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti. Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat. Tabrakan akan terjadi di pinggir piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan jarak tata surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya kita, diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan. "Kami tidak tahu dari mana asalnya, apalagi orbitnya membingungkan, namun kami katakan bahwa ia mulai berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti," tandas Lockman.
Diterbitkan di: Februari 14, 2008   Diperbarui: Januari 20, 2011

Lebih lanjut tentang: Galaksi Bimasakti Terancam Ditabrak Awan Raksasa
http://id.shvoong.com/humanities/1764634-galaksi-bimasakti-terancam-ditabrak-awan/

SMPN 1 JETIS

Selasa, 25 Januari 2011

VISI


Bertaqwa, Produktif, Cinta Lingkungan, dan Berdaya Saing Global

MISI

1. Mewujudkan insan yang cinta tanah air, beriman dan
bertaqwa
2. Mewujudkan lulusan yang terampil dan mampu
berkarya
3. Mewujudkan perilaku hidup sehat dan peduli lingkungan

4. Mewujudkan prestasi dan kompetensi bertaraf
internasional

MOTTO

Disiplin Jiwaku, Belajar Semangatku, Prestasi Cita-Citaku

introduction

Selasa, 11 Januari 2011
aZquum gUys ..... !!!
hOw aRe u .... ???